[PURWAKARTA] “Insya Allah pembangunan di Purwakarta adalah karena kecintaan, karena dengan cinta ada keistimewaan, karena dengan cinta akan membangun keindahan, karena dengan cinta dan SAHATE saatnya kita semua bersama – sama membangun dan meniti tangga cinta untuk Purwakarta menuju keistimewaan”.
Keberhasilan suatu pembangunan tidak akan bisa dicapai apabila tidak ada kecintaan dan rasa, demikian yang sering diungkapkan oleh Dedi Mulyadi, menurutnya pembangunan di Purwakarta dibangun atas dasar kecintaan, rasa dan hati. Maka dari dasar itulah dari tahun ke tahun pembangunan di Purwakarta mengalami berbagai perubahan, di mulai dari penataan kota dan taman kota untuk ruang publik, infrastruktur baik jalan hingga jaringan pedesaan, irigasi, sarana air bersih, Listrik gratis, perlindungan jaminan kesehatan dan kematian bagi pekerja sosial dan pekerja informal, pelayanan publik secara langsung berbasis pedesaan melalui program Gempungan hingga membangunan cara berpikir masyarakat dimulai sejak dini seperti Baca Tulis Al - Quran (BTQ) untuk siswa sekolah, budi pekerti dan kemandirian merupakan bentuk dari rasa kecintaan seorang Dedi Mulyadi terhadap masyarakat Purwakarta agar mampu menjadi daerah yang berkarakter dan beridentitas .
Karena kecintaannyalah, maka ribuan masyarakat Plered dan sekitarnya menjadi saksi, di deklarasikannya gerakan “SAHATE” yang diusung oleh enam partai yaitu Partai Golkar, PDIP, Hanura, Gerindra, PKB dan PDP pada hari Jumat (13/4) di Lapang Warung Kandang Desa Plered Kecamatan Plered untuk kembali mendukung dan mencalonkan H. Dedi Mulyadi, SH., sebagai Bupati Purwakarta untuk periode 2013 – 2018.
Pendeklarasian tersebut di ikuti oleh ketua dan keluarga besar Partai Politik, dari Partai Golkar, PDIP, PKB, Hanura, Gerindra dan PDP, serta masyarakat Plered dan sekitarnya.
Acara sendiri diawali dengan karnaval berbagai kesenian asli Purwakarta, seperti Genyek, Manusia Tanah, Buncis, Rampak Sekar, sisingaan hingga drum band serta berbagai atraksi lainnya, yang dirangkaikan dengan pagelaran kolaborasi dua budaya berbeda yaitu kolaborasi wayang golek yang didalangi oleh Asep Sunandar Sunarya dan Wayang Suket oleh Slamet Gundono yang menampilkan lakon cerita “Semar Babar Jati Diri” serta pesta kembang api yang menghibur ribuan masyarakat Plered yang hadir dalam acara deklarasi tersebut.
Dalam sambutannya Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa gerakan atau Koalisi Sahate merupakan tekad dari Golkar, PDIP, PKB, Hanura, Gerindra dan PDP yang berdasarkan kecintaan terhadap Purwakarta untuk menuju Purwakarta sebagai daerah Istimewa.
“ Jajaran pimpinan partai politik dan keluarga besar di Purwakarta pimpinan dan keluarga besar partai GOLKAR, pimpinan dan keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, pimpinan dan keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa, pimpinan dan keluarga besar Partai Hati Nurani Rakyat, pimpinan dan keluarga besar Partai Gerakan Indonesia Raya, pimpinan dan keluarga besar partai Demokrasi Pembaharuan sudah menyatukan hati untuk menyempurnakan pembangunan di Purwakarta dengan meniti tangga cinta untuk mewujudkan Purwakarta istimewa, dan hari ini langkah kedua kedua di wilayah Kecamatan Plered, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Maniis, Kecamatan Sukatani, Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Sukasari dan ini langkah untuk meniti tangga untuk menyatukan niat dan tekad kita semua untuk mewujudkan Purwakarta istimewa melalui koalisi sahate”. ungkapnya.
Dedi juga menuturkan bahwa diambilnya SAHATE sebagai nama Koalisi diambil berdasarkan satu kesamaan dan tekad dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat sehingga Dedi pun berharap dengan gerakan sahate berbagai macam problem masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.
“Sahate, Saraga, Sarasa dan satujuan sahate untuk kasempurnaan Purwakarta istimewa dan kita bersama – sama menyatukan niat dan tekad kita semua dan tekad kita semua bukan hanya jalan politik semata, karena politik itu hanya jalan dan media saja dalam mewujudkan tekad kita untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Purwakarta, karena untuk kedepannya tidak boleh lagi ada yang lapar, tidak boleh ada yang sakit dibiarkan, tidak boleh yang miskin, tidak boleh yang putus sekolah tidak ada yang boleh mengalami kesusahan sebab sudah saatnya pemimpin dan anggota DPRD semuanya mengistimewakan rakyatnya dan mudah – mudahan gerakan kita semua melalui gerakan sahate jalan untuk meniti tangga cinta purwakarta istimewa untuk menyatukan hati kita semua demi Purwakarta dan masyarakatnya”. tegasnya.
Selain itu Dedi mengungkapkan bahwa pembangunan bukan hanya membangun infrastruktur semata akan tetapi bagaimana membangun rasa kecintaan terhadap daerahnya, karena dengan rasa dan kecintaan maka suatu daerah akan kuat.
“berbagai macam perubahan di Purwakarta telah kita lihat bersama – sama dan bagaimana kita memeliharanya, karena pembangunan bukan hanya membangun infrastruktur semata akan tetapi bagaimana kita membangun cara berpikir masyarakat untuk memiliki rasa kecintaan terhadap daerah sendiri, karena saya yakin dengan rasa cinta maka daerah tersebut akan kuat dan mandiri, sehingga semua pembangunan seperti infrastruktur sudah hampir selesai hingga jaringan pedesaan, listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu dari tahun ketahun yang semakin meningkat, sarana prasarana seperti irigasi, air bersih sudah cukup baik dan mampu dirasakan oleh masyarakat, taman dan tata kota yang sudah baik, bahkan seluruh masyarakat sudah kita jamin kesehatannya dan kematiannya bahkan saya mempunyai rencana dengan pembangunan 55 ribu rumah untuk rakyat miskin bersama modal kerjanya merupakan salah satu bentuk kecintaan dari kita semua untuk mewujudkan Purwakarta menjadi daerah yang istimewa, bukan pemimpin yang diistimewakan rakyatnya akan tetapi rakyatnyalah yang diistimewakan pemimpinnya dan ini bentuk kecintaan melalui gerakan SAHATE yang diusung oleh enam partai tersebut terhadap masyarakatnya”. tegasnya. ( Humas Pemkab Purwakarta )
0 Komentar untuk "Purwakarta Koalisi "SAHATE""