Enam SMK di Purwakarta, Jawa Barat, dilarang membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada tahun pelajaran 2014-2015 pada Juli mendatang.
Pelarangan ini sebagai bentuk konsekuensi akibat sering melakukan tawuran antarsiswa.
Ke enam SMK itu adalah SMK YPK, SMK YPB Sukatani, SMK Teknologi Industri (Tekin), SMK Bina Taruna (Bintar), SMK Prabusakti 1 (YKS 1) dan SMK Prabusakti 2 (YKS 2).
Kebijakan ini diambil Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai buntut tawuran dan kenakalan pelajar yang kerap kali dilakukan siswa sekolah itu. Malah tawuran terakhir kali menimbulkan korban jiwa.
kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Purwakarta Andrie Chaeru membenarkan keluarnya SK tersebut. Pihak yayasan enam SMK itu juga sudah mendapatkan SK dengan sebelumnya dikumpulkan di ruangan kerjanya.
“Ya, kemarin Bupati sudah menandatanganinya. Kita sudah kumpulkan pihak yayasan,” jelas Andrie, Rabu (19/2).
Menurut Andrie, Keputusan bupati yang sudah ditandatangani ini sudah final. Pihak sekolah diharapkan mematuhi kebijakan ini.
Selain untuk mengantisipasi tawuran dikemudian hari, kebijakan ini pun diharapkan bisa jadi pelajaran bagi sekolah lainnya agar siswanya tidak terlibat tawuran.
Sementara itu, Pemkab Purwakarta segera menyiapkan 17 SMK baru yang bebas pungutan. Langkah ini diawali Bupati Dedi Mulyadi dengan mengumpulkan 13 kepala sekolah SMP dan seluruh kepala SMK Negeri di Purwakarta serta pengawas dan komite sekolah.
Menurut Dedi, Pemkab akan menyiapkan SMK Negeri secara merata dengan memaksimalkan bangunan SMP yang kemungkinan besar di 13 SMP itu. Dipilihnya 13 SMP ini sudah melalui pertimbangan dari kebutuhan adanya SMK di masing-masing lokasi sekolah tersebut.
Peralihan fungsi SMP ini sejalan dengan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di mana siswa kelas VI di SD tidak harus melanjutkan ke SMP, tetapi masih di sekolah SD-nya.
Sumber: metrotvnews.com
0 Komentar untuk "Sering Tawuran, 6 SMK di Purwakarta Dilarang Menerima Siswa Baru"